Potensi Mesuji

Kondisi dan Potensi Sumber Daya


Kabupaten Mesuji merupakan pintu gerbang sumatera selatan yang dihubungkan dengan jalan Lintas Timur sumatera (Asean Road), sehingga dapat dikatakan sebagai kabupaten yang mempunyai posisi strategis didukung dengan potensi wilayah yang melimpah. Jenis tanah sebagian besar adalah podsolik dengan topografi datar hingga bergelombang. Kabupten Mesuji adalah dataran rendah dengan curah hujan rata-rata 4 bulan kering

1. Kondisi Geografis dan Batas Wilayah

1.1. Letak

Secara geografis wilayah Kabupaten Mesuji terletak pada pada 3045’ – 4040’ arah Utara-Selatan dan 106015’ – 107000’ arah Timur-Barat.

1.2.Batas Wilayah

Kabupaten Mesuji mempunyai batas-batas wilayah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2008, sebagai berikut :
a.Sebelah utara = Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan;
b.Sebelah timur = Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan
c.Sebelah barat = Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan.
d.Sebelah selatan = Kecamatan Rawa Jitu Selatan dan Kecamatan Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang, serta Kecamatan Way Kenanga Kabupaten Tulang Bawang Barat.

1.3.Luas Wilayah

Kabupaten Mesuji memiliki luas wilayah mencapai 2184 Kilometer persegi, terdiri dari lahan basah, lahan kering dan pemukiman. Terdiri atas 7 kecamatan dan 75 desa.

2. Kependudukan

Jumlah Penduduk
Tahun 2009 = 195.049 jiwa
Tahun 2010 = 200.403 jiwa
Tahun 2011 = 205.757 jiwa
Dengan demikian terjadi pertambahan jumlah penduduk selama kurun waktu 2008-2009 rata-rata LPP sebesar 23.72 % dan kurun waktu 2009-2010 rata-rata LPP sebesar 17.94 %. (sumber: Mesuji Dalam Angka 2010)

3. Kondisi Fisik Wilayah

3.1. Topografi

Secara Topogrofi, wilayah Kabupaten Mesuji dapat dibagi dalam 4 unit topografi, sebagai berikut:
a.Daerah dataran yang dimanfaatkan untuk perkebunan;
b.Daerah rawa, terdapat disepanjang pantai Timur dengan ketinggian 0-1 m yang merupakan daerah rawa yang dimanfaatkan untuk areal persawahan, meliputi Kecamatan Mesuji, Mesuji Timur dan Rawajitu utara;
c.Daerah river basin, terbatas dua river basin yang utama yaitu river basin
Mesuji dan river basin sungai-sungai kecil lainnya. Pada areal river basin Mesuji dan anak-anak sungai lainnya membentuk pola aliran sungai yang umumnya merupakan sungai-sungai kampung; dan
d.Daerah aluvial meliputi pantai sebelah timur yang merupakan bagian hilir (down stem), dari sungai-sungai besar yaitu Sungai Mesuji dapat digunakan sebagai pelabuhan.
Kemiringan lereng wilayah Kabupaten Mesuji, dibedakan menjadi 3 tipe wilayah yaitu:
a. wilayah datar dengan kemiringan lereng 0 – 3 %;
b. wilayah agak landai dengan kemiringan lereng 3 – 8 %;
c. wilayah landai dengan kemiringan lereng 8 – 15 %;

3.2. Iklim

Wilayah Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Tulang Bawang merupakan iklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau berganti sepanjang tahun. Musim kemarau di daerah ini terjadi pada bulan Juni sampai Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan November sampai dengan Mei. Pada tahun 2008, suhu udara rata-rata berkisar antara 26,0 – 28,0 0C, sedangkan rata-rata curah hujan berkisar antara 175 mm. Guna mengetahui kondisi iklim di wilayah Kabupaten Mesuji sebagaimana terlihat.

3.3. Jenis Tanah

Berdasarkan pengelompokan fisiografi, jenis tanah di Kabupaten Mesuji sangat beragam, maka unit-unit lahan yang ada meliputi aluvial, dataran, marin, dan tuf masam. Daerah aluvial dan dataran belum adanya perkembangan tanah tersebut disebabkan oleh adanya penambahan endapan yang terus-menerus, sedangkan pada daerah marin dan tuf masam terhambatnya perkembangan profil karena adanya erosi yang berlangsung setiap saat.

3.4. Geologi

Informasi geologis wilayah Kabupaten Mesuji tersusun dari formasi geologi Aluvium (Qa), Endapan Rawa (Qs), dan Formasi Muaraenim (Tmpm). Formasi Aluvium tersebar di sepanjang Sungai Mesuji yang merupakan batas dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Struktur geologi yang terdapat di wilayah Kabupaten Mesuji pada bagian Utara terdapat lapisan sedimen vulkanis dan celah (firaves
emution) yang mengalami kelipatan di zaman Peistosin Tuan yang menghasilkan lapisan minyak bumi.

Data tentang endapan mineral di wilayah Kabupaten Mesuji belum banyak ditemukan, sehingga potensi endapan bahan tambang belum banyak diketahui. Dari literatur dan peta geologi dapat di inventarisir adanya bahan tambang (endapan mineral) di antaranya :
1. Minyak bumi, terdapat pada lapisan yang terakumulasi sebagai lanjutan dari endapan minyak bumi daerah Sritanjung Kecamatan Tanjung Raya;
2. Batu bara muda, endapannya terdapat pada lapisan sidemen, formasi endosita, yang terdapat di daerah :
• Fajar Baru, Adi Luhur di Kecamatan Panca Jaya;
• Tri Karya Mulya, Harapan Mukti dan Brabasan di Kecamatan Tanjung Raya;
• Kecamatan Mesuji.

3.5. Hidrologi

Kabupaten Mesuji memiliki potensi sumber daya air yang tinggi untuk irigasi. Sungai yang dimaksud adalah Sungai (Way) Mesuji dengan panjang 220 Km (di wilayah Kabupaten Mesuji-Tulang Bawang) dan daerah alir 2.053 Km2.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Tulang Bawang (dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2007), panjang Sungai Buaya adalah 58.900 Km dengan daerah alir seluas 796,82 Km2. Sementara Sungai Gebang panjangnya adalah 26.190 Km dengan daerah alir seluas 200,35 Km2.

3.6. Penggunaan Lahan

1.Hutan Produksi berupa hutan tanaman industri (HTI) dengan luas 42.762 Ha (19,58%), (masih berupa lahan kosong).
2. Permukiman dengan luas 6.661,00 Ha (3,05%), yang merupakan kawasan permukiman baik perkotaan, perdesaan,
3. Perkebunan dengan luas 78.776,00 Ha (36,07 %), yang merupakan seluruh kawasan perkebunan baik yang sudah ditanami maupun yang belum (masih berupa lahan kosong). Identifikasi dapat diperoleh persebaran perkebunan perkebunan besar dan perkebunan rakyat).
4. Sawah dengan luas 830,00 Ha (0,38%), yang merupakan semua aktifitas pertanian di lahan basah yang dicirikan oleh pola pematang.
5. Tegal dengan luas 51.083,00 Ha (23,39%), yang merupakan seluruh kenampakan lahan terbuka tanpa vegetasi tanah terbuka bekas kebakaran dan tanah terbuka yang ditumbuhi rumput/alang-alang. Kenampakan tanah terbuka untuk pertambangan dimasukan ke kelas pertambangan, sedangkan lahan terbuka bekas land clearing dimasukan ke kelas pertanian, perkebunan atau HTI.
6. Belukar/semak dengan luas 17.315,00 Ha (7,93%), yang merupakan kawasan bekas hutan lahan kering yang telah tumbuh kembali, didominasi vegetasi rendah dan tidak menampakan lagi bekas alur/bercak penebangan.
7. Rawa dengan luas 20.973.00 Ha (9,60%), yang merupakan kenampakan rawa yang sudah tidak berhutan. 

0 komentar:

Posting Komentar