Potensi Pertanian, Perkebunan,
Perikanan, dan Peternakan
Sebagai daerah yang masih agraris,
struktur perekonomian Kabupaten Pringsewu masih didominasi oleh Sektor
Pertanian dengan Komoditas yang dominan adalah Padi sawah dan padi ladang, padi
organik, jagung dan juga Komoditas Sayur mayur serta ubi jalar, ubi kayu,
kacang tanah dan juga kacang hijau.
Total luas areal pertanian untuk padi
organik di Kabupaten Pringsewu adalah 193 Ha dengan produksi rata-rata sekitar
770 ton/tahun. Sentra padi organik terdapat di Kecamatan Pagelaran dan
Gadingrejo, yang sebagian besar dikembangkan dengan menggunakan pupuk kompos
dan pestisida nabati sehingga memiliki cita rasa dan harga jual lebih tinggi
sekitar 30-40% dibandingkan dengan padi pada umumnya. Potensi ini dapat
dikembangkan dengan adanya Lahan yang tersedia dan SDM petani SLPHT yang ada,
serta terbukanya peluang pengembangan industri penggilingan beras.
Kabupaten Pringsewu memiliki
ketersediaan lahan yang luas dan subur sehingga sangat potensial untuk
pengembangan tanaman palawija seperti, tomat, cabe, sayur mayur dan tanaman
palawija lainnya. Komoditas tanaman palawija ini, menjadi komoditas yang cukup
handal yang pemasarannya tidak saja di Kabupaten Pringsewu dan Provinsi
Lampung, tetapi telah merambah keluar Provinsi Lampung, seperti Jakarta dan
Palembang.
Di bidang perikanan, Kabupaten Pringsewu
sangat potensial untuk pengembangan usaha Budidaya Air Tawar. Pada tahun 2009
potensi perikanan budidaya air tawar di Kabupaten Pringsewu sebesar 1.023 Ha
dengan tingkat pemanfaatan lahan seluas 501,60 Ha dan produksi secara
keseluruhan sebesar 4.637,49 ton.
Salah satu komoditas penting perikaan
budidaya di Kabupaten Pringsewu adalah Ikan Gurame, disamping komoditas lain
seperti ikan lele, mas, nila, belut dan patin. Pada tahun 2009 pemanfaatan
kolam untuk komoditas ikan Gurame adalah seluas 92,5 Ha dengan produksi sebesar
309,9 ton. Pemanfaatan kolam gurame tersebut menyebar di 4 (empat) kecamatan
yakni, kecamatan Pagelaran, Pardasuka, Banyumas, dan Sukoharjo.
Pengembangan komoditas ikan gurame di
Kabupaten Pringsewu sangat menjanjikan hal ini disebabkan oleh selain kondisi
daerah yang sangat mendukung juga disebabkan kegiatan budidaya ikan gurame
memiliki nilai ekonomis yang tinggi disemua tahapan produksi.
Potensi Bidang Peternakan di Kabupaten
Pringsewu juga sangat potensial untuk dikembangkan, baik potensi pengembangan
ternak kecil maupun besar. Untuk ternak kecil, potensi Kambing dan Domba sangat
potensial, hal ini dapat dilihat dari populasi kambing yang ada sebesar 55.267
ekor dan populasi Domba sebesar 13.857 ekor dan juga ternak babi sebesar 279
ekor. Dengan memanfaatkan luas lahan serta padang rumput yang ada, usaha
pengembangan kambing burawa sangat cocok sekali dikembangkan di Kabupaten
Pringsewu. Kambing jenis ini merupakan hasil persilangan antara induk betina
peranakan kambing Ettawa (PE) yang memiliki tubuh besar dan kambing pejantan
Boer sebagai kambing pedaging. Untuk Potensi ternak besar, Kabupaten Pringsewu
juga sangat potensial, hal ini dapat dilihat dari populasi ternak besar yang
ada seperti sapi sebanyak 9.493 ekor dan populasi kerbau sebanyak 3.276 ekor.
Pengembangan Usaha peternakan sapi
potong, merupakan salah satu usaha yang cukup prospektif di Kabupaten
Pringsewu, peluang pengembangan sapi potong juga didukung oleh harga sapi hidup
dan daging sapi yang terus meningkat, tersedianya tehnologi pakan ternak dan
reproduksi IB maupun embrio transfer, serta meningkatnya permintaan daging sapi
segar dan olahan di dalam negeri. Usaha ini juga didukung oleh ketersediaan
lahan yang luas bagi budidaya tanaman rumput gajah sebagai bahan pakan ternak.
Dengan masih banyaknya areal pekarangan serta lahan yang ada, di Kabupaten
Pringsewu juga memungkinkan untuk pengembangan usaha peternakan unggas.
Jenis unggas yang dapat dikembangkan
adalah ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras pedaging dan ternak itik.
Populasi rata-rata unggas pertahun di Kabupaten Pringsewu adalah ayam buras
108.538 Ekor, ayam ras petelur 133.100 ekor, ayam ras pedaging 1.741.200 ekor
dan populasi itik sebanyak 25.131 ekor.
Potensi Pertambangan
Di bidang pertambangan, Kabupaten
Pringsewu mempunyai sumber daya alam bahan tambang yang cukup potensial.
Terdapat beberapa jenis bahan galian seperti Mangan, Bentonit, Marmer, Biji
Besi, Silika, Biorit dan Andesit yang tersebar di beberapa lokasi, termasuk
potensi sumber air mineral di Kecamatan Ambarawa yakni Air Karawang yang sudah
terkenal di seluruh Provinsi Lampung. Sebagian besar potensi tersebut masih
belum dioptimalkan. Oleh Karenanya, Pemerintah Kabupaten Pringsewu membuka
seluas-luasnya kepada para investor yang ingin berinvestasi di bidang
pertambangan dengan mempermudah proses perizinannya.
Potensi Industri
Dalam bidang industri, Kabupaten
Pringsewu masih didominasi oleh industri kecil dan home industri, diantaranya
sentra industri kain tapis, manik-manik, kain perca, dan kerajinan anyaman
bambu, industri batu bata dan genteng. Industri kain perca Pringsewu yang
berpusat di Kecamatan Banyumas telah mampu menembus pasar di seluruh Sumatera
dan Jawa. Selain itu, industri kerajinan yang berbahan baku dari Batu Sui Seki,
merupakan kerajinan yang cukup unik dan sangat menarik serta memiliki nilai
seni yang sangat tinggi Kerajinan batu sui seki ini sebagian besar masih berupa
industri perorangan dan industri rumah tangga. Untuk industri batu bata, di
Pringsewu terdapat sebanyak 244 unit usaha yang mampu, menyerap tenaga kerja
sebanyak 3.172 orang, dengan kapasitas produksi mencapai 89.060.000 buah per
tahun dan nilai investasi sebesar 26 milyar lebih. Begitu pula untuk industri
pembuatan genteng, Kabupaten Pringsewu memiliki total industri sebanyak `137
unit, dengan kapasitas produksi 50.005.000 buah per tahun, dengan nilai
investasi sebesar 15 milyar lebih dan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.055
orang, meskipun sebagian besar masih beskala usaha kecil dan menengah.
Potensi Pariwisata
Dalam bidang pariwisata, sektor ini
masih memerlulan dukungan dan upaya yang lebih optimal, sehingga sektor
pariwisata di Kabupaten Pringsewu dapat berkembang secara lebih optimal.
Sebagai modal awasl dan sumber daya
alam, di Pringsewu terdapat beberapa obyek wisata yang prospektif untuk
dikembangkan di antaranya tempat wisata ziarah berupa Makam KH Ghalib
dan wisata religi umat Katolik Goa Maria La Verna, bangunan bersejarah
peninggalan Belanda berupa Talang, kawasan Bukit Bintang yang kesemuanya
berlokasi di sekitar ibukota Kabupaten Pringsewu.
Selain itu terdapat potensi wisata
lainnya seperti Goa Selapan di Kecamatan Pardasuka, Telaga Gupit dan bangunan
Pura Bukit Hindu yang berada di Kecamatan Gadingrejo, serta masih banyak lokasi-lokasi
menarik yang memiliki prospek untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai kawasan
wisata, yang belum tergali secara maksimal.
Selain itu, sejumlah obyek wisata lain
yang sebagian sudah dikelola masyarakat diantaranya berupa kolam renang. Bagi
para pecinta kuliner, kehidupan malam di Pringsewu juga menjajikan suguhan
wisata kuliner yang tak kalah menarik sepanjang malam. Berbagai macam suguhan
dan menu khas masakan dari yang modern hingga tradisional tersedia tersedia
cukup lengkap di berbagai sudut lokasi. Termasuk tersedia pula berbagai
restoran besar dan kecil yang menyajikan mulai masakan tradisional, nasional
hingga restoran cepat saji (KFC). Tak ketinggalan pula sarana pendukung lainnya
yakni jasa akomodasi berupa fasilitas hotel dan penginapan, telah tersedia pula
di Pringsewu.
Sumber:
http://www.pringsewukab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar